Rabu, 16 Juli 2008

Strategi Kompetitif dengan Menggunakan Sistem Teknologi Informasi

Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja untuk pencapaian tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem informasi menggunakan sumber daya manusia, hardware, software, data, jaringan, dan aktivitas kontrol yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Sumber daya hardware meliputi mesin dan media yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya software meliputi perintah yang terprogram secara komputerisasi dan prosedur bagi user. Sumber daya manusia meliputi pakar sistem informasi dan user. Sumber daya data meliputi data berbentu alfanumerik, teks, gambar, vidio, audio, dan bentuk data lainnya. Sumber daya jaringan meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan. Produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berupa berbagai bentuk, termasuk laporan dari kertas, tampilan visual, dokumen multimedia, pesan elektronik, gambar grafis, dan respon audio. Sistem Informasi dalam Bisnis berperan untuk mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya, mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Salah satu dari strategi yang digunakan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif adalah mengkombinasikan IT dengan structural change. Perubahan yang mendasar adalah reorganisasi atau business process reengineering (BPR). Teknologi informasi merupakan faktor terbesar untuk reorganisasi.
Perubahan di dalam lingkungan organisasi mengakibatkan disequilibrium organisasi. Struktur, proses-proses, strategi, perencanaan, dan teknologi harus disesuaikan dengan perubahan, jika tidak, organisasi tidak akan berfungsi dengan baik. Apabila perusahaan-perusahaan menerapkan struktur-struktur dan proses-proses lama, sedangkan lingkungan bisnis telah berubah, maka membuat organisasi-organisasi tidak efektif.
Satu masalah
fundamental yang membuat organisasi-organisasi tidak efektif adalah tidak menyesuaikan apa yang dikerjakan dengan kemajuan teknologi. Organisasi-organisasi, secara tipikal, telah menggunakan apa yang disebut hierarchical organization. Hierarchical organization adalah struktur piramidal, otoritas akhir dan pertanggungjawaban ditempatkan di paling atas, dan otoritas dan pertanggungjawaban turun ke bawah menuruni level-level sampai pada level yang paling bawah dalam suatu organisasi. Namun demikian, semua organisasi memiliki dimensi horizontal dan vertical. Lapisan-lapisan organisasi (pengaturan atas, tengah, dan supervisory) mendefinisikan dimensi horizontal: department fungsional organisasi mendefinisikan dimensi vertical. Dimensi vertical organisasi, yang focus utamanya pada spesialisasi fungsional, telah menyebabkan banyak masalah pada organisasi-orgnaisasi sejalan dengan usaha mereka menuju. Masalah seperti itu disebut “stovepipes”. Masalah stovepipe dapat menjadi lebih serius jika system informasi support tidak terstruktur dengan benar.
Selain menciptakan ketidakbergunaan yang tidak efisien, vertical struktur dengan sistem-sistem informasi fungsionalnya menyebabkan kesulitan-kesulitan pada integrasi informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan. Untuk penggunaan optimal informasi, integrasi seharusnya tidak hanya melewati batasan-batasan department, tetapi juga pada organisasionalnya, mencapai penyuplai dan pelanggan. Sistem-sistem informasi yang tidak terintegrasi dan konflik antara horizontal nature proses-proses bisnis dan struktur vertical (fungsional) bisnis adalah alasan utama untuk masalah-masalah organisasional yang memerlukan business process reengineering.
Strategi kompetitif dengan menggunakan teknologi informasi, adalah:
1. Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang efisiensi menciptakan biaya perubahan yang mengunci customers dan suplayers didalam perusahaan.
2. Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun rintangan bagi para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke dalam industri tersebut.
3. Masuknya berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.
4. Dorong investasi ahli-ahli sistem informasi, hardware, software, database, dan jaringan, dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategi.
Membentuk perusahaan virtual telah menjadi strategi kompetitif yang penting dalam pasar global. Internet dan teknologi informasi lainnya berperan penting dalam menyediakan sumber daya komputer serta telekomunikasi untuk mendukung arus komunikasi, koordinasi, dan informasi yang dibutuhkan. Strategi bisnis perusahaan virtual adalah saling berbagi infrastruktur dan risiko dengan mitra aliansi, menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi, mengurangi concept to cash time melalui saling berbagi, meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar, mendapatkan akses ke pasar yang baru dan saling berbagi pasar atau loyalitas pelanggan, bermigrasi dari menjual produk menjadi menjual solusi.

2 komentar:

BeMyAnthus mengatakan...

Tulisan ini menyadarkan kita bahwa penggunaan Teknologi Informasi mempunyai kontribusi yang besar bagi keberhasilan sebuah organisasi dalam kompetisi menuju sebuah kemenangan.

invitation yupa mengatakan...

wah...kamu hebat ya,saya senang baca artikelnya,soalnya menambah banyak pengetahuan saya tentang dunia IT,.muat yang banyak lagi ya ..